Selasa, 29 Mei 2012

Pengertian NIFAQ / NIFAK

NIFAQ / NIFAK
Pengertian Nifaq
1.      Secara bahasa, kata Nifaq berarti pura-pura pada agamanya, lain : Lubang tikus di padang pasir yang sulit ditebak tembusannya.
2.      Secara Istilah, Nifaq berarti sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya.
Orang yang mempunyai sifat Nifaq disebut Munafiq.

Munafiq / Munafik sering bersikap tidak menentu, susah diketahui kebenaran ucapannya, sebagaimana susahnya mengetahui tembusan lubang tikus di padang pasir. Oleh sebab itu orang lain sering tertipu dengan ucapan atau perbuatannya yang tidak menentu.

Ciri-ciri sifat Nifaq / sifat orang Munafiq terdapat dalam Q. S. al-Baqarah/2 ayat 14 

14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok."

[25] Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.

dan yang lain Q. S. al-Munafiqun/ 63 ayat 1-3

1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai[1476], lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya Amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
3. Yang demikian itu adalah karena bahwa Sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

[1476] Mereka bersumpah bahwa mereka beriman adalah untuk menjaga harta mereka supaya jangan dibunuh atau ditawan atau dirampas hartanya.

Ayat diatas menjelaskan betapa buruknya sikap orang-orang Munafiq. Islam menegaskan bahwa nifaq amat tercela, baik dalam pandangan Alloh SWT maupun sesama manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, sejak zaman Rosululloh SAW. sampai sekarang, bahkan sampai akhir zaman, munafiq sering menjadi musuh dalam selimut yang sangat membahayakan.

Larangan bagi bersifat Nifaq adalah Q. S. al- Ahzab / 33 ayat 70

70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar,


Rosululloh saw bersabda :

Dari Abdulloh bin Mas’ud, dari Nabi saw., beliau bersabda,” Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan ( keta’atan ) dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang membiasakan dirinya berkata jujur sehingga ia dicatat disisi Alloh sebagai orang yang jujur. Dan dusta membawa kepada kemaksiatan, sedangkan kemaksiatan membawa ke neraka. Dan seseorang suka berdusta hingga dicatat disisi Alloh sebagai pendusta.
( H. R. al-Bukhori no. 5629 dan al-Muslim no. 4719

Ciri-Ciri Sifat Munafik

Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai ciri-ciri orang munafik. Pada orang munafik minimal ada satu ciri, sedangkan munafik tulen memiliki ketiga-tiganya. Ketiga ciri tersebut adalah

1. Bila berbicara selalu bohong.
Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya.

2. Bila berjanji, tidak ditepati
Orang munafik sulit untuk dipercayai perkataan dan perbuatannya

3. Bila diberi kepercayaan, selalu berkhianat.
Orang munafik sulit diberikan kepercayaan. Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak dapat dia jaga dengan baik.

Hadits lain ditambah

4. Bila bertengkar mengeraskan suaranya / Ingin menang dalam pertengkaran walaupun terpaksa menegakkan benang yang basah atau terpaksa membawa saksi yang palsu bagi menguatkan hujahnya.

Orang Munafik oleh Alloh akan dimasukkan Neraka yang paling bawah

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari sifat-sifat munafik dan kejahatan orang-orang munafik



Akibat buruk sifat Nifaq

Sebagaimana akhlaq tercela yang lain, Nifaq pun berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Adapun akibat buruk sifat nifaq antara lain sbb :

A.      Bagi diri sendiri

1.      Tercela dalam pandangan Alloh swt. dan sesama manusia sehingga dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri.
2.      Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya.
3.      Tidak disenangi dalamj pergaulan hidup sehari-hari
4.      Bisa mempersempit  jalan untuk memperoleh Rizqi kaqrena orang lain tidak mempercayainya lagi.
5.      Mendapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir sebagaimana dalam  Q. S. an-Nisa/4 ayat 145

145. Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.


A.      Bagi Orang Lain

1.      Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan persahabatan yang terjalin baik. Apabila kekecewaan terlalu mendalam sehingga tidak mampu mengendalikan,  tidak mustahil terjadi tindakan-tindakan anarkhis.
2.      Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuaatannya yang tidak menentu.
3.      Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya sehingga merasa malu karenanya.

Mau Download ? Silahkan Klik disini ! Download




2 komentar: