Profil Kiyai Muhammad Kholil Bangkalan
K. H. Muhammad Kholil Bangkalan, Madura adalah seorang ulama
sekaligus waliyulloh. Lahir bernama Muhammad Kholil. Kota Bangkalan tempat
kelahirannya, kemudian dinisbahkan kepada namanya dan akhirnya dikenal dengan
nama Muhammad Kholil Bangkalan.
Dari sudut manapun, kehidupannya sangat menarik untuk
dibicarakan. Legenda tentang perilakunya yang penuh keajaiban banyak sekali.
Kehidupannya sangat unik. Kiyai Kholil dikenal sebagai mubaligh, pemimpin
pesantren, pencetak kader ulama terkemuka di Jawa Madura, juga menjalani
kehidupan shuffi dan mursyid thariqat. Disamping itu, Kiyai Kholil adalah
inspirator berdirinya organisasi Islam terbesar di indonesia, yang dikenal
dengan nama Nahdhatul Ulama ( NU ).
Sebagai seorang pendidik yang berhasil pada zamannya, bagi
kita generasi sekarang menjadi sangat penting untuk mengetahui dan meneladani kehidupannya. Tak seorang pun
meragukan ke ulamaan dan keWaliyannya. Hal ini terbukti, semua Ulama ternama
yang mempunyai pesantren besar adalah hasil tempaan didikannya. Hampir semua
Ulama besar Ulama abad 20 M pernah berguru kepada K. H. M. Kholil. Demikian juga dengan
kewaliyannya, banyak karomah yang dimiliki, bukti dirinya adalah kekasih/Wali
Alloh SWT.
Kiyai Kholil memang suatu fenomena tersendiri. Selain ke’alimannya
dalam ilmu Nahwu, Sharaf, Fiqih, dan ilmu-ilmu al-Qur’an, termasuk Qira’ah Sab’ah,
juga seorang hafidz al-Qur’an.
Pukau masa terhadap Kiyai Kholil bukan karena ilmunya yang
tinggi saja, tetapi lebih dari itu yaitu kemampuannya dalam hal yang tidak
kasat mata. Kiyai Kholil memiliki kekuatan supranatural tinggi, waskita dan
magis yang luar biasa. Sangat wajar kalau sebagian besar umat Islam meyakininya
sebagai Waliyulloh di Madura. Kiyai Kholil juga mendapat gelar Syaikhuna, suatu
gelar yang diperoleh setelah menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki
dari Makkah ke Mesir.
Asal-Usul Kelahiran
Pada hari Ahad Pahing, tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H
bertepatan dengan tanggal 14 Maret 1820 M, seorang Kiyai keturunan Sunan Gunung Jati bernama
Abdul Latif merasakan kegembiraan yang luar biasa. Isterinya yang hamil tua
melahirkan bayi laki-laki yang sehat. Rasa syukur yang membahana di jiwa K. H.
Abdul Latif. Lantunan pujian dipanjatkan kepada Allah Swt. sebagai rasa syukur
atas anugerah yang didapat hari itu. Sesuai ajaran Islam, K. H. Abdul Latif
mengadzani telinga kanan bayi yang baru lahir itu dan mengiqamati telinga kiri.
Bayi yang sangat diharapkan kelahirannya ini, memang sudah
lama dirindukan. terbayang dalam benak K. H. Abdul Latif akan jejak
leluhurnnenek moyangnya. Nenek Moyang
yang sangat berkhidmat kepada Islam di tanah Jawa, yaitu kanjeng sunan
Gunung Jati. Do’a demi do’a selalu dipanjatkan. Dengan penuh harap semoga bayi
ini kelak melanjutkan jejak perjuangannya yang memimpin dan memandu umat
menjadi hamba Allah Swt yang sejati.
Keinginan dan cita-cita K. H. Abdul latif sangat dimaklumi.
memang, nenek moyang kiyai Abdul Latif dapat ditelusuri sampai kepada Sunan
Gunung Jati, salah seorang dari Wali Allah yang terkenal dengan sebutan Wali
Sanga/Wali Sembilan yang terkenal. Sunan Gunung Jati sendiri lahir dari
keturunan yang terhormat, baik dari jalur ayah maupun ibunya. Bapaknya seorang
raja Mesir yang masih keturunan nabi Muhammad SAW, sedangkan ibunya adalah
bangsawan putri dari Pajajaran.
Setelah di’aqiqahi tujuh hari dari kelahirannya, kemudian
diberi nama Muhammad Kholil. Ketika Kholil dilahirkan, K.H. Abdul Latif tinggal
di desa Keramat, kecamatan Bangkalan, kabupaten Bangkalan. Pada saat itu, K.H.
Abdul Latif sudah menjadi seorang ulama besar dan terkenal di Bangkalan.
menurut riwayat, leluhur K.H. Abdul Latif yaitu dari arah Kiyai Asror Karomah,
lahir bibit-bibit unggul beberapa ulama di lingkungan madura. Dalam lingkungan
keulaman inilah, K. H. Muhammad Kholil hidup, dididik dan dibesarkan.
Silsilah K. H. Muhammad Kholil Bangkalan
K. H. Muhammad Kholil Bangkalan masih keturunan Sunan Gunung
Jati ( 1448-1570 ), salah seorang Wali Sanga ( Wali Sembilan ) di pulau Jawa.
Dibawah ini silsilah K. H. Muhammad Kholil Bangkalan menurut
catatan resmi K. H. As’ad Syamsul Arifin ( 1897-1990 ) Sukorejo, Asembagus,
Situbondo, adalah Sebagai berikut :
1.
Sunan Gunung Jati
2.
Sayyid Sulaiman Mojoagung, Jombang ( Cucu Sunan Gunung Jati )
3.
Kiyai Abdullah
4.
Kiyai Asror Karomah
5.
Kiyai muharrom
6.
kiyai Abdul Karim
7.
kiyai Hamim
8.
Kiyai Ab dul Latif
9.
kiyai Muhammad Kholil Bangkalan
Secara geneologis, garis keturunan K. H. Muhammad Kholil
Bangkalan kalau ditelusuri keatas akan terlacak bersambung kepada Rosululloh
SAW. Menurut catatan K. H. Abdullah Schal, cicit K. H. Muhammad Kholil
Bangkalan, adalah sebagai berikut :
1.
Sayyidatina Fatimah az-Zahro binti Rosululloh SAW,
wafat di Madinah
2.
Sayyidina Husain bin Sayyidatina Fatimah az-Zahro,
wafat di Karbala
3.
Sayyidina Ali Zainal Aidin, Wafat di madinah
4.
Sayyidina Muhammad Baqir, wafat di Madinah
5.
Sayyidina Ja’far Shodiq, wafat di Madinah
6.
Sayyidina Ali al-Uraidhi, wafat di Madinah
7.
Sayyidina Muhammad Naqib, wafat di Basrah
8.
Sayyidina Isa, wafat di Basrah
9.
Sayyidina Ahmad Muhajir, wafat di Hasisah
10. Sayyidina
Ubaidillah, wafat di Ardibur
11. Sayyidina Alwi,
wafat di Samal
12. Sayyidina
Muhammad, wafat di Bait Jubir
13. Sayyidina Alwi,
wafat di Bait Jubir
14. Sayyidina Ali
Kholi’ Qosam, wafat di Tarim Hadramaut
15. Sayyidina
Muhammad Shahib Mirbat, wafat di Zhifar
16. Sayyidina Alwi,
wafat di tarim hadramaut
17. Sayyidina Abdul
Malik, wafat di Hindustan
18. Sayyidina
Abdullah Azhmat Khan, wafat di Hindustan
19. Sayyidina Ahmad
Syah Jalal, wafat di Hindustan
20. Maulana
Jamaludin Akbar, wafat di Buqis
21. maulana Ali
Nuruddin, wafat di China
22. Maulana
Aminuddin Abdullah, wafat di indo China
23. Syarif
Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati ),
wafat di Cirebon
24. Kiyai Sulaiman,
Mojo Agung, Jombang, Jawa Timur
25. Kiyai Abdullah
26. kiyai Asror (
Bujuk Langgundih )
27. Kiyai Hamim
28. Kiyai Haji Abdul Latif
29. Kiyai Haji Muhammad
Kholil Bangkalan, Madura
Mencermati kedua macam silsilah, baik dari K. H. R. As’ad
Syamsul Arifin maupun K. H. Abdullah Schal terdapat keterputusan silsilah,
yaitu dari Sunan Gunung jati melompat ke Sulaiman Mojoagung, Atas kebaikan
Sayyid Isa bin Muhammad al-Kaff palembang, keterputusan sanad teratasi.
Silsilah yang hilang adalah putri Sunan Gunung Jati yang bernama Syarifah
Khodijah, istri Abdurrahman basyaiban. Sedang kan Abdurrahman basyaiban juga
masih keturunan Rosululloh SAW.
Dengan demikian, dari semua data yang ada termasuk data K. H.
Abdullah Schal, K. H. R. As’ad Syamsul Arifin, Sayyid Isa bin muhammad al kaff
palembang, maka silsilah K. H. Muhammad Kholil dari jalur Sunan Gunung Jati
selengkapnya sebagai berikut :
1.
Nabi Muhammad Rosulullah SAW
2.
Sayyidatina Fatimah az-Zahro binti Rosululloh SAW,
wafat di Madinah
3.
Sayyidina Husain bin Sayyidatina Fatimah az-Zahro,
wafat di Karbala
4.
Sayyidina Ali Zainal Aidin, Wafat di madinah
5.
Sayyidina Muhammad Baqir, wafat di Madinah
6.
Sayyidina Ja’far Shodiq, wafat di Madinah
7.
Sayyidina Ali al-Uraidhi, wafat di Madinah
8.
Sayyidina Muhammad Naqib, wafat di Basrah
9.
Sayyidina Isa, wafat di Basrah
10. Sayyidina Ahmad
Muhajir, wafat di Hasisah
11. Sayyidina
Ubaidillah, wafat di Ardibur
12. Sayyidina Alwi,
wafat di Samal
13. Sayyidina
Muhammad, wafat di Bait Jubir
14. Sayyidina Alwi,
wafat di Bait Jubir
15. Sayyidina Ali
Kholi’ Qosam, wafat di Tarim Hadramaut
16. Sayyidina
Muhammad Shahib Mirbat, wafat di Zhifar
17. Sayyidina Alwi,
wafat di tarim hadramaut
18. Sayyidina Abdul
Malik, wafat di Hindustan
19. Sayyidina
Abdullah Azhmat Khan, wafat di Hindustan
20. Sayyidina Ahmad
Syah Jalal, wafat di Hindustan
21. Maulana
Jamaludin Akbar, wafat di Buqis
22. maulana Ali
Nuruddin, wafat di China
23. Maulana
Aminuddin Abdullah, wafat di indo China
24. Syarif
Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati ),
wafat di Cirebon
25. Syarifah
Khodijah binti Syarif Hidayatullah (
Sunan Gunung Jati ) Istri Sayyid Abdurrahman basyaiban
26. Sayyid Sulaiman,
Mojoagung, Jombang
27. Kiyai Abdullah
28. kiyai Asror Karomah ( Bujuk Langgundih )
29. kiyai Muharram
30. kiyai Abdul
karim
31. Kiyai Hamim
32. Kiyai Haji Abdul Latif
33. Kiyai Haji Muhammad
Kholil Bangkalan, Madura
Sedang dari
jalur suami Syarifah Khadijah, Abdurrahman Basyaiban, silsilah K. H. Kholil
sebagai berikut :
1.
Nabi Muhammad Rosulullah SAW
2.
Sayyidatina Fatimah az-Zahro binti Rosululloh SAW,
wafat di Madinah
3.
Sayyidina Husain bin Sayyidatina Fatimah az-Zahro,
wafat di Karbala
4.
Sayyidina Ali Zainal Aidin, Wafat di madinah
5.
Sayyidina Muhammad Baqir, wafat di Madinah
6.
Sayyidina Ja’far Shodiq, wafat di Madinah
7.
Sayyidina Ali al-Uraidhi, wafat di Madinah
8.
Sayyidina Muhammad Naqib, wafat di Basrah
9.
Sayyidina Isa, wafat di Basrah
10. Sayyidina Ahmad
Muhajir, wafat di Hasisah
11. Sayyidina
Ubaidillah, wafat di Ardibur
12. Sayyidina Alwi,
wafat di Samal
13. Sayyidina
Muhammad, wafat di Bait Jubir
14. Sayyidina Alwi,
wafat di Bait Jubir
15. Sayyidina Ali
Kholi’ Qosam, wafat di Tarim Hadramaut
16. Sayyidina
Muhammad Shahib Mirbat, wafat di Zhifar
17. Sayyidina Alwi,
wafat di tarim hadramaut
18. Sayyidina faqih
Muqoddam
19. Sayyidina Ali
20. Sayyidina Hasan
At-Taroni
21. Sayyidina
Muhammad Asya’dullah
22. Sayyidina Abu
Bakar Sya’dullah
23. Sayyidina Abdul
Wahab
24. Sayyidina
Muhammad
25. Sayyidina Umar
26. Sayyidina
Abdurrahman Basyaiban
27. Sayyid Sulaiman,
Mojoagung, Jombang
28. Kiyai Abdullah
29. kiyai Asror Karomah ( Bujuk Langgundih )
30. kiyai Muharram
31. kiyai Abdul
karim
32. Kiyai Hamim
33. Kiyai Haji Abdul Latif
34. Kiyai Haji Muhammad
Kholil Bangkalan, Madura
Dari kedua versi
silsilah tersebut, baik dari jalur laki-laki Abdurrahman Basyaiban, maupun
jalur perempuan Syarifah Khodijah putri Sunan Gunung Jati dapat diketahui ada kesamaan
bahwa leluhur K. H. Muhammad Kholil Bangkalan apabila ditarik keatas maka akan
sampai
kepada Nabi Muhammad Rosulullah SAW. hal ini menunjukkan kebesaran silsilah K.
H. Muhammad Kholil Bangkalan bukan saja dari pihak leluhur laki-laki tapi
juga leluhur dari pihak perempuan. Dengan demikian sangat
dipahami kalau obsesi ayah K. H. Muhammad Kholil Bangkalan, yaitu K. H. Abdul
Latif, ingin menjadikan anaknya sebagai pengemban amanah pelanjut estafet
perjuangan dakwah islam. Kesamaan cita-cita antara ayah dan anak menciptakan
suasana yang kondusif akan perkembangan pribadi K. H. Muhammad Kholil Bangkalan
Biografi Kiyai Haji Muhammad Kholil Bangkalan, Pustaka Ciganjur, Komplek Pesantren Wahid Hasyim, Jl. Warung Silah Rt. 02, Rw. 05, No. 31, Ciganjur, Jakarta Selatan 12630. Oleh Saifur Rachman
Biografi Kiyai Haji Muhammad Kholil Bangkalan, Pustaka Ciganjur, Komplek Pesantren Wahid Hasyim, Jl. Warung Silah Rt. 02, Rw. 05, No. 31, Ciganjur, Jakarta Selatan 12630. Oleh Saifur Rachman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar